1. Tujuan
Sebagai alat yang mampu membuka gerbang kandang secara otomatis saat matahari terbit dan saat itu hewan ternak hendak mendekati pintu kandang sehingga pintu terbuka ketika hewan ternak terdeteksi di sekitar pintu di saat matahari bersinar. Dengan begitu hewan ternak bisa mencari makan sendiri tanpa harus menunggu peternak membukakan pintu seperti peternakan yang sering kita jumpai.
Mencari Nilai
Resistor dengan Kode Warna
1.
Resistor
Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan
cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4
menunjukan nilai toleransi resistor.
2.
Resistor
Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka,
dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna
ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
3.
Resistor
Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6
cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam
menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur
yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.
· Resistor 1K Ω
Berfungsi sebagai beban pada rangkaian.
· Resistor Variabel/Potensiometer 10K Ω
Berfungsi untuk mengatur besar tahan sesuai keperluan.
· Sensor PIR
Passive
Infrared Receiver (PIR) adalah sensor yang mampu mendeteksi pergerakan
manusia/hewan bersuhu tubuh 30-40 derajat celcius. PIR merupakan sebuah sensor
berbasiskan infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan
yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun
seperti IR LED. Sesuai dengan namanya yang pasif, sensor ini hanya merespon
energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda
yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya
adalah tubuh manusia/mamalia tetrapoda.
Sensor
PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran
sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol
mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat
celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan.
Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric
sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic
sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate
menghasilkan arus listrik. Sensor ini dapat mendeteksi hingga jarak 6 meter.
(Grafik hubungan sudut dengan jarak objek pada sensor PIR)
· Kapasitor
10uF
Berfungsi sebagai menyimpan sejumlah tegangan pada rangkaian.
· LDR
Berfungsi sebagai indikator terjadi kenaikan intensitas cahaya.
· Dioda
Berfungsi sebagai penyearah arus.
· Buzzer
Berfungsi sebagai penghasil bunyi pada kondisi yang ditentukan.
· Kabel Jumper
Berfungsi sebagai penguhubung antar komponen pada rangkaian.
· Transistor NPN
Berfungsi
sebagai saklar atau penguat.
Rangkaian kandang hewan otomatis ini terinspirasi dari pintu otomatis yang sering kita jumpai di mall, hotel, atau gedung perkantoran. Dengan mengamati lingkungan sekitar di mana para peternak perlu membuka pintu kandang untuk ternak-ternaknya setiap pagi sehingga hewan ternak dapat berkeliaran, makan, berjemur di tanah lapang, maka saya memodifikasi rangkaian yang ada sehingga tercipta rangkaian yang mampu membukakan pintu kandang otomatis di saat matahari terbit/bersinar ketika hewan hendak keluar kandang.
Cara kerjanya terbilang sederhana, baterai berfungsi sebagai sumber tegangan. Arus mengalir dari baterai ke
resistor R1 dan ke relay, dari R1 arus menuju ke Vcc Sensor PIR, saat sensor
PIR mendeteksi pegerakan atau berlogika 1 arus akan mengalir dari Vout ke basis
Transistor npn Q1 sehingga arus pada kolektor yang diterima dari relay
dapat mengalir ke emitter transistor npn lalu ke ground sehingga relay on
sehingga arus dapat mengalir dari baterai B2 ke buzzer dan motor DC sehingga
buzzer berbunyi dan sumber yang melewati relay akan diteruskan ke relay yang terhubung dengan motor DC untuk membuka pintu kandang. Namun untuk menghidupkan relay diperlukan sumber tambahan dengan menggunakan sumber tegangan DC sebesar 5V yang diteruskan ke OpAmp lalu ke sensor LDR. Ketika tidak ada cahaya maka relay yang menggerakkan motor DC tidak akan ON, namun ketika sensor LDR menangkap intesitas cahaya dengan besaran tertentu yang pada kasus ini adalah cahaya matahari, maka relay akan ON sehingga pintu kandang terbuka. Oleh karena itu, pintu kandang hanya akan terbuka ketika ada hewan ternak yang berdiri di dekat pintu di saat matahari bersinar. Ilustrasi kandang:
(gambar 1.1) Pintu tidak
terbuka walaupun hewan ternak sudah terdeteksi oleh sensor PIR karena cahaya
matahari tidak terdeteksi oleh sensor LDR yang dipasang di luar kandang.
(gambar 1.2) Pintu terbuka karena hewan ternak
sudah terdeteksi oleh sensor PIR sertacahaya matahari sudah terdeteksi oleh
sensor LDR yang dipasang di luar kandang.
6. Video
Video : [unduh]
Data Sheet PIR : [unduh]
Data Sheet LDR : [unduh]
Data Sheet Transistor : [unduh]
Data Sheet OpAmp : [unduh]
Data Sheet Buzzer : [unduh]
Data Sheet Relay : [unduh]
File : [unduh]Rangkaian : [unduh]
Library PIR : [unduh]
Library LDR : [unduh]
No comments:
Post a Comment