1. JFET-Fixed-Bias
1.1 Tujuan dan Fungsi
untuk memilih tegangan gate-source yang sesuai, guna menghasilkan nilai
arus drain yang diinginkan, sehingga sesuai dengan titik kerjanya.
1.2 Karakteristik dan Prinsip Kerja
a. n-channel JFET b. p-channel JFET
Untuk n-channel
JFET раdа Gаmbаr (а), аruѕ IS dіhаѕіlkаn оlеh tegangan drор раdа RS dan
membuat kaki ѕоurсе positip terhadap ground. Karena Is = Id dan Vg = 0, maka Vs
= Id ⋅ Rs. Sedangkan tegangan gate-source
adalah:
Vgs =Vg −Vg = 0 − Ig
⋅ Rs atau Vgs = −Id⋅ Rs
Untuk p-channel JFET pada Gambar (b), arus yang melalui Rs dihasilkan
oleh tegangan negatif pada kaki source, sehingga
Vgs = +Id ⋅ Rs -----------------------------------------------------------------------------------------
(2)
Dari uraian diatas,
pada dasarnya analisa dari n_channel dan p-channel adalah sama, bedanya hanya
polaritas tegangannya berlawanan. Tegangan drain terhadap ground dapat
ditentukan sebagai berikut:
Vd=Vdd − Id ⋅ Rd -----------------------------------------------------------------------------------
(3)
Karena Vs = Id ⋅ Rs, maka tegangan drain-souce adalah:
Vds =Vd −Vs =Vdd − Id(Rd +
Rs)
1.3 Bentuk Komponen
Sebagai
sakelar atau penguat
2.
Resistor
Sebagai
hambatan bagi arus
Mencari Nilai
Resistor dengan Kode Warna
1.
Resistor
Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan
cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4
menunjukan nilai toleransi resistor.
2.
Resistor
Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka,
dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna
ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
3.
Resistor
Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama
dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya.
Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang
diijinkan untuk resistor tersebut.
3.
Kapasitor
Sebagai
penyimpan energi dari arus listrik.
Mencari kapasitansi kapasitor berdasarkan kode:
Untuk Kapasitor Keramik, Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor
Polyester atau Kapasitor Non-Polaritas lainnya, pada umumnya dituliskan Kode
Nilai dibadannya. Seperti 104J, 202M, 473K dan lain sebagainya. Maka kita perlu
menghitungnya ke dalam nilai kapasitansi kapasitor yang sebenarnya.
Contoh:
Untuk membaca nilai kode untuk kapasitor dengan kode 123K.
Cara menghitung nilai kapasitor berdasarkan kode tersebut adalah sebagai
berikut :
Kode : 123K
Nilai Kapasitor = 12 x 103
Nilai Kapasitor = 12 x 1000
Nilai Kapasitor = 12.000pF atau 47nF atau 0,047µF
Nilai Kapasitor = 12 x 103
Nilai Kapasitor = 12 x 1000
Nilai Kapasitor = 12.000pF atau 47nF atau 0,047µF
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
Maka 123K memiliki toleransi 1.230 pF
4.
AC
Regulator
Sebagai sumber
tegangan AC
1.4 Dasar Teori
Konfigurasi
Fixed-Bias JFET pada gambar di bawah merangkup kapasitor C1 dan C2 yang
mengisolasi rangkaian bias DC dari pemakaian sinyal dan beban; rangkaian
bertindak seperti rangkaian hubung singkat untuk analisa AC.
Kedua kapasitor memiliki ekivalen hubung singkat karena reaktansi XC=1/(2ΠƒC)
cukup kecil dibandingkan dengan tingkat impedansi lain, dan baterai dc VGG dan
VDD diatur ke nol volt dengan ekivalen hubung singkat.
Perhatikan polaritas Vgs yang
ditentukan, yang menentukan arah gmVgs. Jika Vgs negatif,
arah sumber arus berbalik. Sinyal yang diterapkan diwakili oleh Vi dan
sinyal output di RD oleh Vo.
Rumusan diatas diperoleh
karena kesetaraan sirkuit-terbuka pada terminal input JFET.
Zo: Mengatur Vi =
0 V seperti yang dipersyaratkan oleh definisi Zo akan
menetapkan Vgs sebagai 0 V juga. Hasilnya adalah gmVgs =
0 mA, dan sumber saat ini dapat diganti dengan ekivalen rangkaian terbuka.
Impedansi keluarannya menjadi:
Jika resistansi rd cukup
besar (setidaknya 10:1) dibandingkan dengan RD, maka didapatkan
Av: untuk
mengatasi Vo pada Gambar 9.12, maka kita temukan
Hubungan Fase:
Tanda negatif dalam persamaan yang dihasilkan untuk Av jelas
mengubah pergeseran fasa 180 ° antara tegangan input dan output.
1.5 Soal
Konfigurasi
fixed-bias pada Contoh 6.1 memiliki titik operasi yang ditentukan oleh VGSQ = -2 V dan IDQ = 5.625 mA,
dengan IDSS = 10 mA dan VP = 8 V. Jaringan digambar ulang seperti Gambar 9.14
dengan sinyal yang diterapkan Vi. Nilai yos diberikan
sebagai 40 µS.
(a) Tentukan gm.
(b) Temukan rd.
(c) Tentukan Zi.
(D) Hitung Zo.
(E) Tentukan tegangan Av.
(F) Tentukan Av mengabaikan efek rd.
(a) Tentukan gm.
(b) Temukan rd.
(c) Tentukan Zi.
(D) Hitung Zo.
(E) Tentukan tegangan Av.
(F) Tentukan Av mengabaikan efek rd.
Seperti yang ditunjukkan pada bagian (f), rasio 25 kΩ 2 kΩ
12,5:1 antara rd dan RD menghasilkan perbedaan 8%.
2. Simulasi Rangkaian
2.1 Gambar
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2.2. Video
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
3. Download
Rangkaian 2 : [unduh]
Rangkaian 3 : [unduh]
Rangkaian 4 : [unduh]
Rangkaian 5 : [unduh]
Video 1 : [unduh]
Video 2 : [unduh]
Video 3 : [unduh]
Video 4 : [unduh]
Video 5 : [unduh]
Data Sheet : [unduh]
File : [unduh]
No comments:
Post a Comment